Sabtu, 15 Juni 2013

24: Dua puluh Empat

saya ingat betul...
kukenal angka ini kala aku berada pada bilangan tiga tahun...
saya masih sangat amatir dalam mengerti hidup..
namun saya paham satu hal, angka ini terdiri dari dua angka; 2 dan 4...
dari bilangan tiga, usiaku merangkak naik ke bilangan empat, lima, dan seterusnya..
kemudian, bilangan itu ternominasi dalam kategori usia sekolah....
waktu SD saya sungguh menyukai hitung-hitungan...
bukan rahasia pribadi lagi, kalau aku naksir berat sama hitungan perkalian...
dalam perkalian aku menemukan angka 24 ( lagi....)
dari sini, saya mengerti dari mana usul dan asalnya 24...

usul dan asalnya dari penjabaran ini:
1x24
2x12
3x8
4x6
6x4
8x3
12x2
ingat, dahulu saya suka perkalian...

Lihat... !!!
Ada tujuh bentuk perkalian yang menghasilkan angka 24.
bukan kebetulan, tentunya, tapi ini keistimewaannya.
bagiku angka 24 begitu berharga.
Ia terdiri dari tujuh bentuk perkalian. Simbol yang istimewa bukan?
(mereka yang meminati dunia hermeneutis, keistimewaan ini cukup beralasan)

Entah pada masa kepemimpinan siapa,
periode ke berapa, dan zaman apa...
aku kekurangan segalanya dalam menjalankan riset...
tapi kutahu, ada suatu waktu, dimana
Angka tujuh disakralkan..

sekali lagi, aku kekurangan pengetahuan untuk memberi alasan akademis..
tapi aku tahu,
membuat sakral deretan numerik cukup kuat dalam tradisi Romawi.
beberapa tahun silam, kudapat informasi
jika hal yang sama juga berlaku untuk simbol numerik Yunani dan mungkin China.
itu alasan pertama, mengapa kuistimewakan angka ini...

Lihat... !!!!
24 juga menunjuk jumlah jam sehari.
deret hitungan waktu; mulai detik, menit, dan jam, akhirnya bermuara pada hari.
dalam hari terbentang siang dan malam...
siang identik dengan terang dan malam lekat-erat dengan pekat gelapnya..
siang dan malam--terang dan gelap ..tertuju pada sisi hidup insan-insan berjiwa.

Renungkan... !!!
ada saat di mana hidup terasa layak dihidupi,
tepat, saat kehidupan penuh bertabur cerah-meriah...
sebagaimana saat kita bekerja di bawah terang..
kita bekerja dengan sukacita, penuh semangat..
karna terang alam turut menyinari..
sisi hidup yang ini, banyak orang mendambakannya.
karena setiap insan ingin mencari terang, tentu saja !!!..

Eitss...simpan saja pertanyaan "mengapa"-mu kawan....
sekali lagi, karena aku tak menyiapkan banyak deretan kata setelah "karena"...

Setelah terang ada gelap, layaknya malam yang datang menggantikan siang..
jangan lupa kawan, juga saat hidup terasa buntu...
saat itu, semuanya susah untuk dihidupi. kita dalam gelap kala itu...
sisi ini, orang menguras tenaga berupaya menghindari..
orang, pada dasarnya, anti gelap.
karena manusia tahu, ia berziarah menuju terang....

Eitss...simpan saja pertanyaan "mengapa"-mu kawan....
sekali lagi, karena aku tak menyiapkan banyak deretan kata setelah "karena"...

Nah... !!
Siang berganti malam, habis gelap terbitlah terang..
insan berjiwa hidup dalam terang maupun gelap..
Ia berdinamika dalam dua sisi itu; siang dan malam.
entah siang maupun malam, manusia selalu hidup...
gelap dan terang; selalu punya cerita. itulah pengalaman...
dalam 24, selalu ada cerita.
biasanya di penghujung malam, setiap insan saling mencari.
mereka ingin bertukar cerita; cerita yang ada dalam 24.

24; simbol hidup.
ada terang, tak lupa gelap.
ada siang, lalu bergilir digantikan malam.
begitu juga hidup; terang dan gelap...
lalu mereka mensejajarkannya dengan yang baik dan buruk..
meski mereka tidak begitu saja bisa disamakan...
di 24 ini, ku ingin merayakan hidup. Sungguh...

(karena teman minta antar pulang ke tempatnya berasal... sampai di sini saja dulu tulisan ini)

Kupersembahkan hari bahagia ini untuk:

Allah, pemilik kehidupan. Anugerah ini tak ternilai apa pun...
Orang tua, yang trut menghadirkan dan meneruskan kehidupan....
untukmu semua kuhaturkan syukur dan cinta yang tulus...
juga kepada kakak Thy, Adik Nonik, dan Nanik yang selalu mendukung dan mendoakanku
dalam keadaan apapun... Kalian adalah alasanku untuk selalu mensyukuri dan menikmati hidup...

Untuk yang kucintai, Nona Etheldreda. yang selalu memberikan cinta tanpa berharap.
Itu cinta yang tulus menurutku.
akhirnya untuk semua sahabat dan teman-temanku:

"benar kata pepatah kuno; No man is an island".
kuterlahir dan menjadi manusia karena hadir dan ada-mu semua.
terima kasih untuk semua doa, harapan, dukungan, dan cinta
yang kalian berikan tanpa pamrih...
Kalian adalah inspirasi hidup dalam mensyukuri hidup...
ada-mu semua memberikan insight yang selalu baru dan unik..
selebihnya, patut direnungkan dan diamalkan akhirnya.

Tuhan memberkatimu semua.....






Tidak ada komentar: